Apa yang lo dapet, saat lo suka
sama orang, tapi orang itu suka sama seseorang, tapi seseorang yang dia sukai
ini belom pasti bakal suka balik apa kagak?
Unrequited Love adalah cinta
tak terbalas. Bukan gak dibalas seperti chat ga dibales tapi tak dianggap, tak
di-ngeh-kan, tak dilihat sama sekali.
Unrequited Love itu paling
sakit saat kita udah berjuang mati-matian buat doi, ujung-ujungnya doi end up sama
monyet, bukan sama lo, karna doi nganggep lo 'biasa', tapi monyet 'luar biasa'.
Dan gak berhenti sampai disitu doang, pas lo kira lo udah move on dan lo udah
terbiasa untuk ga peduli lagi sama dia. bahkan di saat lo scroll kontak chat
lo, mata lo ngeliat kelayar hp dan ada kontak yang bertuliskan nama doi lo
sanggup buat ga chat dia, di saat lo
scroll TL instagram apa lagi instagram sekarang kaya Snapchat yaitu Snapgram, account
dia upload snapgram gua yakin pasti lo kepo dan penasaran apa isinya itu snapgram
yang dia upload, cobaan begitu banyak ketika lo berada di posisi kaya gitu bisa
di bilang “Cinta tekanan Batin”. Yang terakhir lo liat dia jalan sama monyet
Di perempatan jalan sambil pegangan tangan. Langsung datang pikiran 'harusnya itu gua yang memegang tangan lo!
Yang berdiri disampinglo, itu harusnya gua...' Dan untuk menambah pahitnya
skenario diatas, si monyet adalah SOHIB lu yang Bantu lu pdkt. Rasanya?, JLEB.
Itulah sakitnya… Saking
sakitnya, lo lupa untuk merasakan sakit-sakit yang lain. Sejenak kita bimbang
kayak lagu Hivi, haruskah kupendam rasa ini saja ataukah ku teruskan saja?
Mendem perasaan itu sakit bukan main. Tapi ngungkapin itu adalah tindakan hidup dan mati. Kenapa? Pernahkah berharap kita itu gak pernah ngungkapin apa-apa? Kalo pernah berati ngerti. Atau terus pdkt seperti tak ada yang terjadi padahal ada? Itu hanya membuat lo kelihatan bodoh.Tapi gak semua bisa merelakan, setelah mengunggu bertaun-taun, berkali-kali mencoba, gagal. Tapi sesaat dia datang, pesona bagai putri kerajaan, dan beri kau harapan, 'kubawa cinta tuk masa depan', lalu engkau lupakan aku, semua usahaku, semua pagi kita, semua malam kita. Yap, semua pagi dan malam dimana cuman gua yang menikmati, entahlah kau juga, atau biasa, atau malah menganggapnya mengganggu.Orang yang seperti ini biasanya stress, malas makan mungkin yang mau diet bisa mengikuti Diet Unrequited Love, malas ngapa-ngapain, dan melampiaskannya pada hati orang lain, pada cewek/cowok lainnya untuk move on, hanya untuk tau dia bakal kembali lagi berharap tanpa dihargai kepada doi.
Mendem perasaan itu sakit bukan main. Tapi ngungkapin itu adalah tindakan hidup dan mati. Kenapa? Pernahkah berharap kita itu gak pernah ngungkapin apa-apa? Kalo pernah berati ngerti. Atau terus pdkt seperti tak ada yang terjadi padahal ada? Itu hanya membuat lo kelihatan bodoh.Tapi gak semua bisa merelakan, setelah mengunggu bertaun-taun, berkali-kali mencoba, gagal. Tapi sesaat dia datang, pesona bagai putri kerajaan, dan beri kau harapan, 'kubawa cinta tuk masa depan', lalu engkau lupakan aku, semua usahaku, semua pagi kita, semua malam kita. Yap, semua pagi dan malam dimana cuman gua yang menikmati, entahlah kau juga, atau biasa, atau malah menganggapnya mengganggu.Orang yang seperti ini biasanya stress, malas makan mungkin yang mau diet bisa mengikuti Diet Unrequited Love, malas ngapa-ngapain, dan melampiaskannya pada hati orang lain, pada cewek/cowok lainnya untuk move on, hanya untuk tau dia bakal kembali lagi berharap tanpa dihargai kepada doi.
Cara untuk menghindari Unrequited
Love?
Entahlah, pilihlah dengan cermat? Tapi cinta itukan dimana kita menemukan orang yang sama sekali gak menemui standard kita, tapi kita tetap bilang kita telah menemukannya. Telah menemukannya? Tapi masih ngerasain yang namanya sakit...?
Jangan pacaran dulu? Well bisa aja. Tapi kan tergantung orangnya. Yakin kuat?
Pacarannya juga jangan kayak nikah. Emang pacaran itu eksperimen pra-nikah? NO. Pacaran itu fase untuk mengetahui sifat lawan sesama jenis lebih dalam dari hanya sebatas teman. Pacaran itu asyiknya kayak temenan. Jadi gak ada suasana awkward saat beduaan ditempat rame. Gak enak lho, soalnya didunia ini gak semua orang pacaran bahagia atau nggak dan gak semua orang yang sahabatan bahagia atau nggak. Gua gak bisa mendefinisikan bahwa pacaran atau sahabatan itu sebagai pilihan yang udah pasti dan udah jelas bahagia atau nggak bahagia. Tapi lo harus yakin pada kalimat ini “ga ada orang yang mau di abaikan di saat orang itu berjuang keras buat ngedapetin yang dia inginkan” soal bahagia atau nggak itu udah sebagai pelengkap perjalanan yang sedang lo perjuangin. Perjuangan emang baik sih, tapi didunia ini orang baik dan tulus gak selalu mendapat hal yang bahagia, malah lebih parah, selalu tersiksa.
Entahlah, pilihlah dengan cermat? Tapi cinta itukan dimana kita menemukan orang yang sama sekali gak menemui standard kita, tapi kita tetap bilang kita telah menemukannya. Telah menemukannya? Tapi masih ngerasain yang namanya sakit...?
Jangan pacaran dulu? Well bisa aja. Tapi kan tergantung orangnya. Yakin kuat?
Pacarannya juga jangan kayak nikah. Emang pacaran itu eksperimen pra-nikah? NO. Pacaran itu fase untuk mengetahui sifat lawan sesama jenis lebih dalam dari hanya sebatas teman. Pacaran itu asyiknya kayak temenan. Jadi gak ada suasana awkward saat beduaan ditempat rame. Gak enak lho, soalnya didunia ini gak semua orang pacaran bahagia atau nggak dan gak semua orang yang sahabatan bahagia atau nggak. Gua gak bisa mendefinisikan bahwa pacaran atau sahabatan itu sebagai pilihan yang udah pasti dan udah jelas bahagia atau nggak bahagia. Tapi lo harus yakin pada kalimat ini “ga ada orang yang mau di abaikan di saat orang itu berjuang keras buat ngedapetin yang dia inginkan” soal bahagia atau nggak itu udah sebagai pelengkap perjalanan yang sedang lo perjuangin. Perjuangan emang baik sih, tapi didunia ini orang baik dan tulus gak selalu mendapat hal yang bahagia, malah lebih parah, selalu tersiksa.
Well itu aja yang bisa gua
sharing tentang unrequited love, mungkin ada kisah yang lebih sedih dari
'skenario' diatas? Tell me! :)
No comments:
Post a Comment