NEW POSTING // 100.000 VIWERS // PULANGLAH!"

Thursday, July 30, 2015

Sosok Penyayang Yang Tulus

Mungkin kalian pernah mengalami masa masa sulit dalam  hidup, menempuh  kehidupan tanpa adanya teman yang  siap  untuk menerima penderitaan kalian,  terhantui oleh kesepian  dan kehampaan,  melangkah begitu jauh  tapi tak juga  menemukan  jalan. Begitu bising  suara  di  dalam otak kalian. seakan  api  telah  menghanguskan apa  yang telah  kalian harapkan.  Tetapi sadarlah! Masalah  ada,untuk  di  hadapi  bukan untuk  di hindari. Bagaimanapun juga masalah  adalah  pelengkap  buat kehidupan kalian,  tanpa adanya masalah  kalian gak akan pernah  bisa  tau bagaimana cara untuk belajar  menghadapi  suatu  masalah  yang sama, hadir kembali di  kehidupan kalian.  Dua sosok  malaikat inilah  yang sangat membuat kalian kuat ketika kalian ga tau harus kaya gimana lagi. sosok ibu  yang selalu mengayuh  sepedahnya  sampai ribuan meter,  dan seorang  ayah  yang  tiap  hari selalu menompang sebuah  beban batu yang begitu berat. sosok ibu  yang selalu tersenyum untuk menutupi lukanya,  dan seorang ayah  yang selalu lelah  tapi tak  pernah  mementingkan kebahagiannya sendiri. sosok ibu  yang menutupi dinginnya  malam  dengan selimut senyumnya, dan seorang  ayah  yang menggenggam  erat tanpa ia  sadari kekuatannya mulai melemah rambutnya  yang semakin memutih... kulitnya  yang semakin keriput… matanya  yang  mulai awas… pendengarannya  yang mulai  terganggu… otot ototnya yang mulai melemah…
mereka yang  selalu  sabar menghadapi  saat kita remaja.  Terkadang ucapan kita  yang selalu membuat  hatinya tersayat,  mereka berdua  tetap tersenyum,  disaat  kita kelaparan  sosok dua malaikat itu  mencari berbagai cara  untuk membuat  perut  kita kenyang.  Bahkan disaat kita merengek  menangis untuk meminta  sesuatu  yang kita inginkan  mereka berdua selalu memberi. Sehingga kita  tidak  pernah  sadar  akan kesalahan yang  telah  kita buat  sehingga membuat mereka berdua menangis.  Saat kita  beranjak  dewasa kita  mulai  sadar bahwa  selama kita kecil, kita hanyalah  sebagai beban yang berharga  dan  harus di  tanggung  oleh mereka berdua.  Ibu… Ayah… Terimakasih  untuk  selama  ini, semakin kesini gua semakin dewasa, dan gua sadar bahwa kalian adalah  dua  malaikat  yang selalu  mengajari gua berbagai macam hal, dari air mata sampai senyuman yang tulus. Buat kalian yang masih  punya Ibu  dan  Ayah  jangan selalu membebani hidup  mereka, sadarlah  mulai  sekarang,  jangan sampai  ketulusannya dan batu nisan  yang akan membuat kalian  tersadar,  bahwa  saat itu,  air mata  tidak  ada gunanya  lagi  :’)

No comments:

Post a Comment