Hai matahari…
pagi ini sungguh indah ya jika ada kamu
Hai bintang… malam ini sungguh indah ya jika ada kamu
Hai senja… sore ini sunggu indah ya jika ada kamu
Hai senja… sore ini sunggu indah ya jika ada kamu
dan hai kamu…
hari hari sungguh indah ya jika ada kamu, masih ada kah waktu untuk ku?
Kita terlalu hebat
untuk saling berjuang hingga akhirnya kita tidak tau siapa yang akhirnya kecewa
dan menghentikan waktu itu adalah hal yang mustahil begitupun dengan cinta kita
memaksakan adanya kesetian didalamnya hanya untuk memperburuk hubungan ini.
seakan teriakan hati kecil ini menjerit dengan hebat disetiap malam otak ini
mengingat kembali mata ini hanya tertuju pada selembar kertas dan setetes tinta
untuk menuliskan kembali kenangan itu, ini memang kesalahanku, dimana yang tak
seharusnya aku ingat kembali, tidak seharusnya aku tulis untuk dikenang kembali.
Kenapa harus ada putih kalau akhirnya hanya untuk dikotori, kenapa harus ada
hitam kalo akhirnya hanya untuk diterangi. Cinta, memang tak seharusnya untuk
di perjuangkan langkah kepergian ini cukup untuk menggambarkan perasaanku hal
yang tak seharusnya terus bertahan karna kekecewaan. Berhentilah untuk menjelma
sebagai bayangan dari ragaku aku tidak akan pernah untuk merinukannmu lagi,
berhentilah untuk menjelma sebagai air mataku aku tidak akan pernah menangis
untukmu, berhentilah menjelma sebagai perasaanku dan aku akan melupakan dirimu
untuk selamanya. Jangan pernah lagi untuk memaksaku kembali lagi kemasa
kenangan dulu engkau selalu menjelma sebagai perasaanku seakan akan kamu
menyeretku kembali kedalam kenangan itu, menuju masa yang seharusnya aku
lupakan hingga ragaku ini kelelahan dan hingga aku sadar bahwa aku sedang
dipermainkan, dengan nafas yang terengah engah teriring isak yang tersandung di
dalam tenggorokan inilah aku yang betapa ingin melupakan dirimu yang telah
meninggalkanku, karna dirinya. mungkin ini cobaan terberat aku melupakanmu,
bila mata lelah melihat atau pundak lelah memikul beban untuk melupakanmu
ketahuilah langkahku tetaplah engkau kini aku merasa engkau telah menelan
hatiku hidup hidup. itu menyakitkan! seakan pukulan keras yang membuat aku
tersadar. mungkin ini waktu untuk aku terpuruk namun ketahuilah sebelum aku
sudah tak lagi mencintaimu denyut nadimu masih terdengar keras didalam telingaku
sebab hidup bagaikan dinding yang dingin aku harus menjadi paku sebab kamu
bagaikan lukisan yang di pajangan di dinding kenangan. maafkan aku aku harus
melupakanmu bukan karna sedih karna aku hanya takut menjadi bangkai yang abadi
didalam hatimu.
No comments:
Post a Comment