NEW POSTING // 100.000 VIWERS // PULANGLAH!"

Friday, September 12, 2014

Kau merubah segalanya :")

Sebelum kau hadir di kehidupku hidupku terasa hampa, tak ada kebahagian yang membuat diriku tersenyum lepas bahagia, hanya kenangan pahit di pikiranku, masalaluku yang kejam dan tetesan air mata setiap hari yang mengalir membasahi pipiku. Aku sangat beruntung kau hadir dalam kehidupanku, setidaknya hidupku sedikit berwarna dan membaik dari sebelumnya. Entah apa alasannya sehingga bisa menjadi seperti itu. Kau hadir di saat yang tepat di mana aku sudah memutuskan untuk melupakan kenangan pahitku dan menjauhkan dirinya dari hidupku maupun kehadiranku tak tepat dikehidupanmu yang di mana kau memiliki seorang kekasih yang kau sayangi dan di saat itu aku tak berharap kau jadi milikiku entah itu jiwa ataupun ragamu. Pertemuan kitapun tak sangat direncanakan memang kita pernah saling mengenal tapi hanya sepintas yang tak pernah difikirkan kita bisa mengenal lebih jauh ataupun berteman tapi tak di sangka kita bisa berteman karena ada sesosok wanita yang membuat kita seperti ini.
Pertemuan pertama kita, kau sudah membuatku tersenyum dengan tingkah-lakunya yang sangat menggemaskan dan wajahnya yang amat lucu, di saat itu juga kau menunjukan sedikit perhatian di saat aku sakit. Sedikit perasaan nyamanku bersamanya tumbuh begitu saja entah apa yang bisa membuat perasaan nyaman itu tumbuh. Di saat malam itu aku merasa hariku sedikit terasa indah maupun aku menyadari kau sudah memiliki kekasih dan pada malam itu juga aku tak berharap banyak darinya hanya ada dipikiranku kita berteman tak lebih maupun aku memiliki rasa kepadanya. Tetapi salah apa yang kufikirkan kalau aku dan kau hanya berteman, semua itu berbalik drastis bagai tangan membalikan telapaknya dengan mudah di saat dirinya menyatakan perasaannya kepadaku dan kau memilih aku menjadi pasangan hidupnya dibandingkan kekasihnya dan kau memutuskan hubungan kau dengan kekasihnya.
Pertemuan kedua itu di mana aku dan kau hari pertama kita menjalani hubungan di belakang semua teman-temannya hanya kau, aku dan temanku yang mengetahui hubungan kita dan saat itu pertemuan yang canggung tapi hari itu juga kau sukses membuat aku bahagia. Aku tak menyangka sama sekali ini akan terjadi dan di luar dugaanku kita telah menjalin hubungan dan di saat itu juga aku merasa bersalah kepada dua orang yang aku sakiti secara tidak sengaja, yang pertama adalah seorang perempuan yang menyukaiku dan berkata dirinya aku bisa dekat dengan kau dan yang kedua adalah mantan kekasihnya yang sudah sangat sayang kepadanya tapi ternyata kau memilihku dibandingkan dia.
Aku merasa bahagia memilikimu seutuhnya sekarang ntah apa alasannya itu semua tapi yang aku tahu aku menyayanginya, tak ingin ku melepaskan dirinya sampai kapapun maupun hanya sesaat. Tak rela jika kau dimiliki orang lain ataupun berpaling dariku. Aku akan tetap berusaha mempertahankan hubungan kita selamanya dan aku berusaha menjadi apa yang kau mau maupun itu bukan diri asliku, mungkin kau tak menututku berubah tapi perubahanku berubah secara tak disadarkan. Mungkin aku sering mengecewakan kau tapi tak ada maksudku mengecewakan kau, aku hanya mencoba menjadi diriku sendiri tapi semua itu membuat dirinya kecewa.
Sudah banyak hari-hariku dihiasi dengan dirinya dari senyuman, tangisan, canda, pertengkaran dan kecemburuan. Mungkin baru sebentar menjalani hubungan dengannya tapi sudah banyak cerita dalam keseharianku bersamanya. Aku bahagia dan bersyukur memiliki dirinya yang begitu sabar, pengertian dan perhatian kepadaku. Tak ku pungkiri kalau aku telah merasakan jatuh cinta lagi. Tak ku sangka aku bisa merasakan jatuh cinta lagi dari sekian lama aku mencoba membuka hati kepada beberapa orang tapi hanya kau yang sukses membuat aku jatuh cinta lagi. Di saat aku merasakan jatuh cinta itu bisa membuat diriku berubah sangat drastis dan itu tak dipungkiri karena banyak orang yang bilang kepadaku seperti itu.
Ketika dirinya sakit aku berusaha ada disampingnya, menjaganya dan merawatnya maupun aku harus meninggalkan tugasku karena aku tak daya jika aku meninggalkannya di saat dirinya terbaring lemah. Ketika dirinya jenuh dan marah kepada tingkah-lakuku aku berusaha untuk menerimanya dengan ikhlas, sabar dan tegar. Aku berusaha untuk terlihat tegar dihadapannya untuk tidak meneteskan air mata tapi tak kuasa aku menahan perihnya dan akhirnya air matapun menetes dengan begitu saja tanpa disadari. Aku sadar tetesan air mataku itu telah menetes karena perlakuanku yang salah kepadanya dan tetesan air mataku telah menetes ketika dirinya memarahiku dengan lembut dan rasa bersalahku karena telah mengecewakannya berulang kali.
Aku menyayanginya melebih apa yang dunia ketahui, orang-orang ketahui dan dirinya ketahui. Hanya aku yang mengetahui bagaimana perasaanku kepadanya. Entah apa alasanku menyayanginya dan mencintainya, terkadang aku tak mengerti apa alasannya sampai aku tak ingin kehilangannya yang ku ketahui hanya cinta yang membuat aku seperti ini. Ada perkataan seseorang yang menyatakan “Cinta bisa merubah seseorang entah itu baik maupun buruk”. Aku berusaha untuk setia disampingmu dalam suka maupun duka. Akan ku simpan perasaan ini selamanya sampai hembusan nafasku berakhir karena kau sudah menjadi segalanya untukku dan kau sudah menjadi bagian nafasku yang selama ini aku hembuskan di dunia ini. Ingin aku memeluknya sekarang dan tak inginku lepaskan karena entah kenapa perasakanku semakin tak karuan semakin hari terganti.
Semua tentangnya sudah menjadi bagian hidupku, detik demi detik hari berjalan semakin membuat semua tentang dirinya semakin melekat dikehidupanku. Jika suatu hari nanti aku dengannya terpisah aku tak tahu apa yang harus aku lakukan karena sudah terlalu banyak yang kujalani bersamanya dan takkan bisa ku melepaskannya, meninggalkannya dan melupakannya maupun aku dengannya baru sementara yang bisa terhitung dengan jari jemari. Aku hanya bisa berharap dan berusaha semuanya takkan pernah berakhir.
Terkadang memang hati ini lelah dengan caci maki yang dirinya utarakan kepadaku tapi setelahku berfikir dirinya tidak akan mencaci maki ku tanpa hal yang tak jelas ataupun aku tak melakukan kesalahan maupun memang cacimakinya membuat hati ini teriris tapi aku berusaha untuk mengerti maksud dirinya atas semua yang telah dirinya lakukan. Aku mengerti maksud dan tujuan dirinya baik untukku mungkin sangat baik maupun aku merasa bukan menjadi diriku sendiri. Aku yakin di balik amarah dirinya itu ada rasa sayang yang sangat terdalam sehingga dia tidak mau diriku menjadi jelek di hadapan semua orang. Maupun terkadang ada perkataan yang membuat hatiku benar-benar teriris yaitu “Aku takkan pernah merasa takut untuk kehilanganmu” itu perkataan yang sangat perih tapi setelah ku fikir benar juga karena memang kita tidak boleh merasa ketakutan kehilangan seseorang maupun memang aku merasa takut untuk kehilangannya.
Di saat aku menangis dirinya ada di sampingku untuk memelukku dan menghusap air mataku yang menetes membasahi pipiku. Di saat aku kelaparan dirinya yang memasak makanan untuku. Di saat aku tertawa dirinya juga yang membuat alasanku bisa tertawa di saat aku menangis. Terima kasih Tuhan Kau sudah mempertemukan, menyatukan dan mengirim dirinya untuk melengkapi hari-hariku dengan keindah seperti indahnya dunia ini yang telah Kau buat. Hanya dirinya sekarang yang bisa menenangkanku maupun hanya dipelukannya yang hanya sesaat.
Sekarang kebahagian bersamanya hanya menjadi kenangan dan takkan bisa ku rasakan kembali. Aku menyadari semua itu karena salahku tapi apa selayaknya harus seperti ini? Tetesan air mata yang menemaniku, alunan lagu yang terdengar ditelingaku, asap rokok yang mengisi paru-paru di setiap hembusan nafasku dan dokumen yang tak lelah menerima cerita sehari-hari dan hatiku ini yang teriris kecil-kecil yang menjadi tipis. Jika ini adalah keputusannya aku berusaha untuk menerimanya maupun sulitku menerimanya karena aku tak pernah membayangkan akan menjadi seperti ini yang berhenti begitu saja. Sekarang aku merasa tak berdaya dan aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan. Sudah terlalu buntu yang ada dipikiranku.
Aku akan merindukan getaran suaranya, tingkah-lakunya, perhatiannya, keegoisannya, marahnya, canda tawanya, sedihnya, kebahagiannya, senyumannya, pengertiannya, pelukannya, ciumannya dan aroma tubuhnya. Entah apa aku bisa merasakan lagi semua itu dari dirinya? Aku hanya bisa berharap bisa merasakannya kembali maupun itu semua hanya harapan kosong yang takkan bisa kurasakan kembali.
Aku hanya bisa terdiam meratapi kenyataan yang ada sekarang, hanya bisa menangis dan hanya bisa duduk terdiam tanpa gerak sedikitpun. Aku lengah kepada keadaanku sekarang yang tak ku mengerti. Aku merenung dalam suatu kejadian ini yang di mana semuanya harus berakhir dengan kesalahan dan keamarahan. Aku menyadari kesalahanku terlalu banyak kepadanya tapi apakah ini jalan keluar dari kesalahanku?.

No comments:

Post a Comment