Balik
lagi kepostingan yang ga penting, yang selalu bikin pening pada akhirnya
membuat pusing. Ga bosen apa buat baca blog gua mulu? Gua ajah yang nulis
postingan ini ga bosen bosen. Tebalik. Pemikiran gua yang gila dan ga ada
batasnya selalu gua tuangkan ide segala macem yang ada di otak gua. Dari pada
semakin ga jelas lebih baik langsung ke tujuan dan tema pembahasan topik
sekarang yaitu “menghargai yang ada”
Menghargai?
dihargai? Berharga? Harga?
Banyak orang yang gasadar bahkan selalu berakhir ga dihargai karena dia ga
mau menghargai
pendapat orang lain sehingga pada akhirnya orang tersebut merasa tidak berharga
lalu jual dirinya dengan harga yang murah.
“mau dihargai tapi gamau menghargai pendapat orang lain wajar kalo lo
ga pernah merasa puas dengan tindakan lo yang berujung ga ada gunanya” hayoo siapa diantara kalian yang pernah
curhat dan ditanggepinnya kaya kalimat kutip diatas, pasti kesel aja bawannya
kalo temen lo nanggepin curhat dengan kalimat seperti itu. Eeeet…… rubah pola
pemikiran yang seperti itu, seperti apa? ketika lo mau dihargai yang harus menghargai
pendapat yang diucapkan diatas oleh sahabat lo buat lo. ketika lo gagal
untuk menghargai orang dan lo butuh tempat curhat dan memplanpiasin segala
tindakan lo yang berakhir tidak di hargai dan lo butuh pendapat sahabat lo ya
disitu lo harus terima apa aja yang di bacotin oleh sahabat lo demi kebaikan
diri lo, mulailah sadar dengan hal yang kecil, itu bakal ngebuat dirilo jauh
lebih dihargai dari pada harus bertindak dengan egois dan gegabah yang pada
akhirnya lo nyesel sendiri.
Menghargai
hal yang kecil bakal bikin diri lo lebih dihargai oleh banyak orang dari pada
lo harus berusaha untuk menghargai orang yang gatau diri.
Beberapa terakhir
ini gua merasa beberapa orang yang gua sayang mulai perlahan pergi, dari orang
yang pernah deket sama gua mulai melangkah mundur, begini emang keadaannya.
Bukan gua yang ingin, tapi. semua ini waktu yang memang mau begini, peranan
waktu begitu kuat untuk merubah segalanya, dari hal yang kita rasain sedih hingga
ada waktu dimana waktu itu membuat kita bahagia, begitu sebaliknya. Tuhan
memang udah menentukan waktu. Waktu kapan kita pergi dan kapan waktu kita
menemukan. pertemuan yang begitu singkat, perjalanan yang begitu cepat,
rintangan yang begitu berat. semua peroses itu hanya untuk membuat waktu terasa
cepat hingga akhirnya kita buta, berapa kali kita melakukan hal yang salah? Yang
sudah jelas kita jalanin dan kita lihat dengan mata sendiri. sadarkah? Begitu
hebatnya peranan waktu yang membuat diri kita bodoh “kenapa harus kehilangan
yang membuat diri kita sadar”. Berjanji untuk hal yang nol besar hasilnya dan
tiba waktunya berfikir keras sudah berapa jauh jejak yang sudah kita buat dan
kita tinggalkan saat berasamanya? Walupun kita kembali sendiri untuk mengikuti
jejak itu tapi waktu udah merubah segalanya dan membuat kita sadar. Kembali
untuk mengikuti jejak dan disaat waktu yang sama, tapi ga akan sama rasanya
ketika kalian dulu bersama meninggalkan jejak langkah itu saat berasama orang
yang kalian sayang.
Yang saat ini gua salahkan cuman satu yaitu “gua”.
Karena seberapa keras lo berfikir untuk menentukan dan menjatuhkan kepada siapa
orang yang bersalah. Cuman satu orang yang pantas menerima salah itu, yaitu
diri lo sendiri. Jangan memilih siapa yang bertanggung jawab atas kesalahan
yang lagi lo rasain, mereka tentunya hanya sebagai pemeran figuran yang
diiringi dengan waktu, dengan lo memaksakan kepada siapa orang yang bersalah
atas kesalahan yang lo perbuat itu hanya semakin memperburuk keadaan diri lo sendiri
dan membuat egois lo semakin besar tanpa lo sadari lo ga akan pernah puas akan
keputusan siapa yang bersalah atas semua ini. Cobalah untuk mengikuti waktu
bukan waktu yang mengikuti kalian saat berada di kondisi seperti ini. Yakin
ajah kalo lo mau berusaha dan berdoa dan mengikuti waktu, lo bakal tau siapa
orang yang bener bener membenci lo dan meninggalkan lo. terimalah semuanya, ini
waktu yang membuat seseorang tau kapan dia akan merasakan yang namanya bersalah
atas pengakuannya sendiri dengan sangat tulus.
Hal yang paling gua benci yaitu disaat lo gakuat untuk
menerima kesalahan lo sendiri dan ga ada orang yang bisa buat membantu diri lo,
motivasi, dukungan secara nyata, dan candaan yang dibuat semua itu ga mempan,
dan pada waktunya lo harus membagi rasa salah itu kepada orang yang baru lo
kenal dan memplanpiasin (membagi) rasa salah lo dengan mencintai orang yang
baru lo kenal, cinta yang tumbuh dari diri lo saat itu bukan cinta ketulusan
yang lo rasakan, terus berusaha mengabaikan kalo lo bisa menerima kesalahan lo
dengan memaksakan kalo lo cinta sama orang yang baru lo kenal, karena kalian
tau kita ga bisa memilih dengan siapa kita bisa mencintai orang, yang hanya
bisa menerima cinta yang datang ke kita.
Itu sama ajah lo mencintai dengan rasa egois, dengan
rasa yang ga kuat lo tahan sendirian, terus berusaha melupakan kesalahan itu,
semakin keras berusaha dan semakin membuat diri lo salah. Sadari diri kalian
bahwa itu hanya membuat orang yang lo cintai mulai masuk kedalam kesalahan
didiri lo. ada berbagai banyak cara untuk keluar dari masalah kalian tersebut yang
udah gua ceritain di atas. Nih dia 4 hal
yang penting
1.Menghargai
Ya ini dia, dengan
cara apa si menghargai orang? Iya benar… emang apan? Bener bener aja gua ya
padahal gatau apan yang ada dipikiran kalian. Nah itu yang barusan gua ucapin sebagai contoh untuk
menghargai orang. gasadar kan? Pasti kalian main baca ajah. Nih jadi gini
jangan menjadi orang yang soktau apa lagi banyak omong, jujur ajah. Yah jujur
kan gua. Yaudah nih jujur aja gua paling benci sama orang yang lagi butuh
pendapat gua tapi dia malah main nyerocos aja, nyerocos yang kaya gimana?
Kaya
gini “yaudah sekarang lo harus bisa membedakan mana jalan yang baik dan yang ga
baik, ketika lo tau jalan kearah kiri itu masa lallu lo, lo harus bisa belok
kekanan untuk ga berjalan di jalan yang salah”, suka kesel kalo orang yang lagi
menta curhat tapi dianya malah egois “bukannya begitu ya pal tapi gua ga bisa
buat ninggalin masa lalu gua” dibilangin malah tambeng! Ngapain
curhat kalo lo malah kesannya kaya adu argumentasi sama gua. Yang gua butuhin
lo bilang “iya val gua dengen apa kata lo” dan lo senderan di bahu gua. Eh.
Modus bange gua, maksudnya ya gua cuman butuh bilang “iya” doang kok dan lo
sadar atas semua kesalahan lo. pada intinya lo harus menghargai pendapat
orang.
2. dihargai
Lanjutan dari no 1.
Ya benar pada intinya lo harus menghargai pendapat orang bira bisa dihargai.
Yang gua bilang tadi selalu sadar dengan hal yang kecil dan sederhana.
Lo lagi dicintai sama orang ya lo harus sadar dengan hal yang seperti itu, hal
yang kecil tapi bakal bikin lo super duper nyesel kalo lo lebih memilih orang
yang locintai ga mencintai lo. yang udah tau pasti keberadaannya lo memaksa
buat mencintai orang yang ga cinta sama lo, disitulah lo harus menghargai yang tidak ada keberadaannya, siapa dia? Ya
orang yang mencintai lo tapi lo ga sadar apa yang udah lo lakuin itu ngebuat
hal yang kecil tadi jadi besar, besar penyesalan lo, besar cobaan lo, besar
banget deh. Bukannya lebay tapi gua ngomong sesuai kenyataan. Dihargai itu
lebih sulit dari pada menghargai.
Lo ga bisa maksa
diri lo dengan siapa lo dihargai,tapi lo bisa memilih dengan siapa lo
menghargai orang untuk memulai diri lo bisa dihargai
3. berharga
Buat dirilo
berharga buat orang lain, nilai + buat lo kalo lo udah di akui oleh sahabat lo
dan orang lain kalo dirilo berharga banget. Tanam sebuah kebaikan akan tumbuh
kebaikan, tanam sebuah kebencian bakal tumbuh kenecian. Jangan sesekali mencoba
sesuatu yang bikin orang disekitar lo jadi bencin sama diri lo, ga ada yang
ngelarang kok untuk lo mencoba sesuatu yang baru yang ga pernah lo alamin, tapi
lo harus tau konsukensinya bakal bagaimana ujungnya untuk terlihat berharga
atau nggak
4. harga
Harga cabe dipasar
lagi mahal banget, cabe cabean juga udah jarang ada. Yang biasa tiap pagi siang
sore malem ketemu dijalan ini udah berkurang populasinya, diduga untuk
kemungkinan cabe cabean musnah karena habitatnya telah ditebang. Harga apa si
harga? Ya sebuah nilai yang berumpamakan angka. Itukan sebuah teori yang berada
di MTK, kalo disehari hari secara sosial harga itu sebuah nilai yang tidak
terlihat nyata tapi bisa dirasakan nilai tersebut. Duh ngapa jadi bahas materi
mtk sama pkn. Ya seperti itulah kurang lebih.
berlian
yang ada didalam Lumpur akan tetap bernilai berlian walaupun berlian itu
kotor oleh lumpur. Tapi sayang kita
bukan berlian yang seterusnya terlihat begitu tinggi nilainya. Kita
manusia yang kadang nilai kepribadiannya bisa tinggi bisa menurun. Manusia juga
bukan barang yang bisa dibeli dengan sebuah harga ya berbentuk materi.
No comments:
Post a Comment