NEW POSTING // 100.000 VIWERS // PULANGLAH!"

Wednesday, June 3, 2015

HARAPAN



HARAPAN, itu apa? keinginan yang akan di capai? Apa sesuai dengan apa yang di inginkan? Nggak takut berakhir kecewa?

Kalo kita berfikir dalam sisi negative. HARAPAN itu seperti orang yang lagi berharap dia peka ternyata dia nggak peka, mungkin karena begok beneran, atau mungkin dia tau tapi pura pura begok. Sampe sampe lo harus ngetweet supaya di abaca dan peka, sampe sampe lo menjadi anonim di ask fm supaya bisa deke sama dia, sampe sampe lo harus ngeposting foto dengan kata kata yang galau dan baper. Apa kalian berfikir? Semua itu nggak ada gunanya. NAJIS!. Contoh lah seperti anak kecil yang gua ceritakan ini, ada sebuah anak kecil yang ingin sekali memakan buah mangga yang manis, anak kecil itu ngambek sampe sampe dia menangis dan merengek untuk meminta buah mangga ke ibunya, tapi apa? ibunya saat itu sedang tidak punya uang. Anak kecil itu menangis hingga bermenit menit, hingga pada akhirnya ibu itu menengangkan anaknya tersebut dan berbicara keanaknya, anak itu diam dan mendengarkan ibunya yang sedang berbicara anak kecil itu mengendarkannya sambil terisak isak. “nak… mamah seorang perempuan dan kamu anak laki laki mamah, jelas laki laki lebih kuat dari pada perempuan, tapi mamah mau kasih tau ke kamu. Mungkin ini sedikit sulit untuk kamu mengerti dengan umur kamu yang masih anak anak mamah akan ngejelasin dengan pelan pelan. Kamu ingat ayah?”
“ingat mah, tapi ayah kan sudah tidak ada”
“bukan berarti tidak ada kamu harus seperti ini kan ke mamah, kamu sekarang apa apa selalu nangis kalau kamu mau minta sesuatu ke mamah, kamu ingat ingat lagi saat kamu meminta mainan ke ayah?”
“iya mah aku ingat, saat aku meminta mainan mobil mobilan ke ayah ayah langsung mengajak aku ke toko mainan dan ayah membiarkan aku memilih mainan yang aku suka, aku disitu senang banget mah apa yang aku inginkan ayah bisa mengabulkan keinginanku”
“kamu senang kan? Apa yang kamu dapatkan bisa terkabul dengan mudah?”
“aku senang banget mahhh aku bisa mainin mobil mobilan yang aku inginkan” anak itu sambil tersenyum
“beli mainan pake apa?”
“pake uang mah”
“nah itu kamu tahu kalau beli mainan pake uang, sekarang mamah tanya uang ayah itu hasilnya dari mana?
“hmmm…” anak itu diam sejenak dan melanjutkan berbicara lagi
“hmmm.. ohya mah ayah dulu setiap pagi selalu kerja, aku jarang banget setiap bangun pagi ketemu ayah, aku sampe kebingunan dan nanya ke mamah, ayah kemana? Mamah ngasih tahu aku kalau ayah sedang kerja untuk cari uang buat beli mainan mobil mobilan aku”

Anak itu dipangku oleh ibunya sambil di peluk oleh ibunya.
“sekarang kamu harus ingat, kamu ini anak laki laki mamah. Kamu harus kuat. Kamu nggak boleh cengeng. Apa kamu pernah lihat ayah menangis?”
“engga pernah mah, malahan mamah mulu yang menangis. Saat mamah sama ayah lagi berantem aku sedih melihat mamah menangis. Aku kesal dengan sikap ayah yang seenaknya memarahi mamah, aku nggak bisa apa apa mah saat mamah nangis, aku nggak bisa ngelakuin apa apa. yang aku bisa lakuin saat aku melihat mamah berantem sama ayah, aku hanya bisa duduk di menyender dinding dan aku sambil memeluk kedua dengkul aku mah, ayah jahat mah!” *anak itu menangis*
“menurut kamu ayah gimana?”
“ayah kuat mah ayah nggak pernah menangis didepan aku, malah mamah yang selalu menangis di depan aku”
“kamu harus contoh sikap ayah yang nggak pernah nangis, tapi jangan pernah contoh sikap ayah yang jahat ya, yaudah sekarang kamu ikut mamah yuk, mamah mau beliin mangga yang kamu pingin”
“asikkkk!! Ayuk mah!!” anak itu melompat kegirangan.

anak itu semakin lama semakin bertumbuh besar. anak itupun mengingat masa kecilnya saat pembicaraan itu bersama mamahnya. Anak itu sekarang sudah besar dan dia ingin mengulang masa itu tapi menghadapinya dengan sikap yang dewasa. Dia melihat sebuah pohon mangga dihadapannya, ia pun memetik buah dari pohonya tapi dia tidak bisa menggapainya, sesekali dia melompat untuk menggapai buah tersebut. Dia kelelahan dan kecapaian, hingga akhirnya dia duduk sambil menyentuhkan kedua dengkulnya di tanah sambil menundukan kepala dan kedua telapak tangan menyentuh ketanah. “gua nggak boleh lemah, gua harus mencari cara supaya gua bisa mendapatkan buah tersebut” anak yang bertumbuh dewasa itu melihat sebuah kayu berukuran tinggi, dia melilitkan batang buah tersebut ke kayuknya hingga akhirnya buah itupun ia dapatkan. “akhirnya gua mendapatkan apa yang selama ini gua HARAPKAN dari kecil, gua bisa mendapatkan buah ini dengan keringat gua sendiri” anak yang bertumbuh dewasa itupun pulang kerumah,
“mamah maafin aku ya kalo waktu kecil aku selalu nangis ke mamah, mengHARAPKAN apa yang aku inginkan selalu dengan cara menangis, pembicaraan waktu aku kecil aku sama sekali tidak paham, tapi setelah aku tumbuh dewasa aku sekarang mengerti bahwa apa yang di HARAPKAN itu harus di lakukan dengan tekat yang kuat”
“kamu sekarang mengerti kan? Jadi anak laki laki mamah yang kuat ya, bahwa HARAPAN itu nggak selamanya selalu berakhir sedih dan air mata. Air mata kesedihan hanyalah sebuah proses dari sebuah HARAPAN.”

Anak yang bertumbuh dewasa itupun memeluk ibunya sambil menangis.

Gimana cerita pendek yang gua buat? Udah ada kesimpulan apa si HARAPAN itu? Jadi sekarang buat lo jangan pernah menyerah kalo belom mendapatkan sesuatu yang lo inginkan, air mata dan sakit hati hanyalah sebagian kecil dari proses untuk mendapatkan apa yang kalian HARAPKAN. Oke guys? Sekarang jangan terlalu gampang menyerah begitu ajah, Perjuangin apa yang pantas untuk diperjuangkan.

Thanks udah mau baca blog gua,sampai jumpa di postingan gua yang berikutnya. Selamat malam… gua Noval afriansyah. Byee..

No comments:

Post a Comment