NEW POSTING // 100.000 VIWERS // PULANGLAH!"

Friday, October 24, 2014

Biarlah udara tanpa suara yang menjawabnya :’)

aku pernah mencintai tapi itu selalu berakhir miris entah itu dia yang terpengaruh oleh orang ketiga, entah dia yang pergi karna bosan, entah dia pergi karna fisik. Mencintai tanpa dicintai udah menjadi kisah cinta perjalananku, memilikinya Cuma hanya bikin terluka kalau akhirnya dia memilih berakhir pergi. kesedihan yang selalu hadir seperti gelas kaca yang sengaja ku jatuhkan ke lantai, dan hancur berkeping keeping. hati yang tadi sebelumnya utuh kini hancur berantakan dan sulit untuk disatukan kembali lagi menjadi “senyum”, pergilah sejauh mungkin bila kesempurnaan yang kau pilih, semua tidak akan peduli jika aku meneteskan air mata, mungkin dimatamu air mata ini sudah tidak ada artinya lagi biar senyum yang akan menjelaskan sebuah arti dari kesedihan dengan senyuman palsuku:’). Kepergianmu semakin menjauh entah dimana sosokmu aku bagaikan melihat bayangan yang dihembus oleh angina, jejakmu membekas dihati ini engkau memutuskan untuk pergi dengan kata kata seperti yang terbawa oleh angin, janjimu seperti pasir yang semakin ku genggam dengan erat malah semakin hancur dan berterbangan ditiup oleh angin. Tatap mataku! Berikan ciuman terakhir agar aku tau jika kepergianmu itu jauh/dekat :”) pergilah jika ciuman itu sudah ku rasakan dan akan ku artikan bahwa kepergianmu ada untuk orang ke-3 pelangi yang kita warnai bersama hancur oleh hujan, seperti air mata yang menetes di atas genangan air kusam. Tak sempat ku memberikan senyuman terakhir kini kau pergi memilih dia karna dia lebih sempurna dari aku alunan cinta yang tercipta oleh rasa seakan ingin memiliki kamu lagi 1 ikatan cinta telah terputus oleh gunting ego yang sangat tajam memutuskan tali cinta kita, tetaplah berada dilangit bersamanya agar engkau melihat dari atas bumi aku butuh Kamu, Aku, Cinta. semakin tinggi inginku hanya semakin membuatku terpaku diam dan tersakiti, jadilah bintang yang indah dilangit ketika kamu telah bersamanya, agar aku bisa melihat ketika engkau bersinar dilangit mata ini akan selalu menatap bintang yang sama yaitu “kamu” walaupun bintang yang ada disebelah sisimu selalu menemanimu tapi tetap kamulah bintang yang selalu terang, lebih dari seribu malam langit selalu menghiasi gelapnya malam. apa yang ku mau yaitu kamu sosok bintang yang selalu bersinar, pagi tiba embun yang menggumpal di daun selalu aku tunggu hingga dia menetes dengan sendirinya, kepergianmu pun akan akan selalu aku tunggu hingga kau mau lagi bersamaku. malam yang berlalu hingga pagi yang hadir adalah proses dimana embun tersebut yang dari setitik air hingga menggumpal menjadi setetes air bersih, aku menunggu embun yang menetes sampai waktu berhenti ternyata embunpun tak menetes juga apakah nafasku ini hanya sia sia menunggu embun yang jatuh menetes kedalam pelukanku kenyatannya engkau sampai aku berhenti bernafas tidak pernah kembali lagi dan kini sosok dirimu menghilang entah dimana bintang yang selalu kulihat dilangit kini telah tiada, hanya ada 1 tema hitam yaitu malam yang gelap tanpa hadirnya bulan dan bintaang, mata yang mulai memjam bermaksud untuk istirahat selama lamanya, tubuh yang mulai terbujur kaku, badang yang terbujur dingin. Disaat aku telah terkubur oleh tanah yang merah dan bunga yang segar aku hanya bisa melihatmu tanpa menyentuhmu, ragaku telah terkubur dalam ditanah begitupun juga dengan cintaku yang telah ikut terkubur oleh ragaku, berhentilah menangis air matamu menetes hingga menyentuh ragaku di dalam tanah airmatamu menetes hingga menembus tanah dan tepat sekali menyentuh tepat di jantungku. batu nisan yang bernamakan ku, engkau peluk dengan sekuatnya penyesalan pun engkau rasakan, Berhentilah menangis! Teriakanku hanya sebuah udara yang tanpa ada suara. karna aku sekarang Cuma bisa melihatmu tapi tak bisa menyentuh ragamu. Biarlah udara tanpa suara yang menjawabnya :’)

No comments:

Post a Comment