Guliran air mata kembali basahi pipiku,
entah mengapa selalu kembali
keluar dari pelopak mataku.
Betapa lemahnya aku,
tak sekuat kesabaran mama..
tak sekuat fisik papa. Lagi lagi aku bodoh,
kembali melemah.
Melemah karna peristiwa pilu melemah
karna cinta. Ini semua karena-mu,
kisah asmara yg
kurangkai bersamamu, kini kau nodai.
Dengan hal yg tak seharusnya ku
rasa dengan hal yg tak seharusnya ku lihat.
Ternyata perubahan
sifatmu selama ini, karena dia?
hadirnya dia
dihubungan ini. Begitu mengiris hatiku,
mengacaukan pikiranku
dan melemahkan fisikku.
Tindakanmu bodoh! Amat
sangat bodoh, karna kamu mengecewakanku.
Hei, aku disini.. inilah
aku yg benar menyayangimu,
bukan dia yg kamu suka.
Ingatlah, bukan dia! Sekarang aku jadi tau,
tentang perubahan
dirimu selama ini. Aku menemukan
jawaban-nya, ternyata
kamu menyukai seseorang dibelakangku.
Kamu merajut
pendekatan yg begitu erat denganya.
Begitu manisnya yah,
kata kata yg terlontar indah dari mulutmu?
Sehingga aku percaya,
sangatlah percaya padamu.
Tentang hal yg meyakinkanku
bahwa akulah seorang yg kamu sayang.
Ternyata aku salah
Aaku berada di dalam ikatan yg salah.
Aku yg telah berusaha
mempertahankanmu, menangisimu dan
menahan kamu pergi, ternyata
berbanding terbalik dengan kamu
lakukan padaku. Itu cuma
kebodohanku. Apa yg aku lakukan
tuk bahagiakanmu hanyalah
sia sia, kini kamu rela
menggoyahkan hubungan ini demi dia
yg kamu suka. Sekarang kutersandar,
menahan perih saat
aku melihatmu bersamanya. Aku pun
terdiam dan sesekali
membisu tuk mengingat-nya.
Ketika ku melihat, kamu menggenggam erat tangan-nya.
Semuanya telah ku berikan, itu hanya untuk
membahagiakanmu selalu.. ku lakukan
semua hanya untuk dirimu,
tapi kamu tak pernah sadari itu..
sudahlah, hempaskanlah
ku jauh dari hatimu, lupakanlah
kisah yg ada dan pergilah
bersamanya. Saat ini aku hanya
bisa bilang.. ku benci
kamu.ku benci kamu. Karna ku muak
dan ku letih dengan
semua ini yg terjadi. Sepertinya
batin ini tak terlalu
kuat menahan perih. Tapi batinku
aku tempa agar aku kuat, yg
pasti mampu melewati semua ini. :’) Persetan,
sangatlah
persetan dengan semua janji manismu.
Kini aku tak akan
lagi percaya lagi denganmu, tak
akan lagi ku menaruh
kepercayaan padamu. Biarkan aku
sendiri, yg belum siap
melepasmu.. yg belum siap
merelakanmu. Aku takut, takut
kamu menyesal karna telah
sia-siakanku. Lalu wanita
itu melangkah pergi meninggalkanmu. Aku takut..
apa yg kamu berikan kepadaku
terjadi juga padamu. Itulah yg
kini kucemaskan..
Hari demi hari aku masih menangisi-mu,
aku masih bertekuk lutut dgn
kelemahan air mataku
yg sulit ku bendung. Seperti ini
terus aku bosan, aku bosan
mengingatmu .. aku bosan, sangatlah bosan.
Saat itulah
aku semakin rapuh semakin hati dan
pikiranku melemah. Tapi
akhirnya ku memberanikan diri,
memberanikan otak ku yg terus
berfikir keras, atas beberapa
hari ini atas kegalauan yg menyiksaku.
Aku ingin kembali menata kembali hatiku, menata
pikiranku serta perasaanku.
Pergilah bersamanya. Aku akan
membiasakan diriku. Membiasakan hati kecilku melesu
karna sepi karna tak ada
yg menyelimuti. Ingatlah, kini ku mulai
belajar melupakanmu, melupakan kisah
kita, melupakan
semua hal tentangmu. :’)